Imam Al Ghazali memberikan nasehat kepada laki-laki muslim agar tidak menikahi enam tipe wanita: al Annanah, al Mananah, al Hananah, al Haddaqah, al Barraqah, dan asy Syaddaqah. Siapa saja mereka? Berikut ini penjelasannya:
Annanah,
yakni perempuan yang banyak mengaduh dan mengeluh, ia mengikat kepalanya setiap saat.
Menikahi perempuan yang sering sakit atau pura-pura sakit tentu tidak mengandung kebaikan.
Mannanah,
yakni perempuan yang mengungkit-ungkit kebaikannya kepada suaminya, ia mengatakan, ”Aku telah berbuat begini dan begini demi dirimu.”
Hannanah,
yakni perempuan yang menyayangi suami orang lain, atau menyayangi anak dari suami sebelumnya, sehingga mengabaikan hak suaminya yang sekarang.
Haddaqah,
yakni perempuan yang suka melirik segala sesuatu, sehingga ia menginginkannya dan membebabi suami untuk membelikannya.
Barraqah,
mengandung dua makna.
Pertama, perempuan yang sepanjang hari memoles dan merias wajahnya agar wajahnya memukau.
Kedua, perempuan yang sering mencacat makanan.
Syaddaqah,
yakni perempuan yng banyak bicara alias cerewet.
Tirmidzi meriwayatkan hadits dengan sanad hasan, bahwasanya Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني مجلسا يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون ، قالوا : يا رسول الله قد علمنا الثرثارون والمتشدقون فمن المتفيهقون ؟ قال : المتكبرون
”Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak berceloteh, orang-orang yang gemar berbicara dan al mutafaihiqun.” Orang berkata, ”Wahai Rasulullah, kami mengetahui siapa itu orang-orang yang banyak berceloteh dan gemar berbicara, lantas siapakah al mutafaihiqun itu?” Beliau bersabda, ”Yaitu orang-orang yang sombong”
Terdapat sebuah ungkapan,
”Ada empat perempuan yang tidak layak dinikahi, yakni mukhtali’ah, mubariyah, ’ahirah, dan nasyiz.”
Mukhtali’ah, yaitu perempuan yang meminta khulu’ setiap saat tanpa ada sebab.
Mubariyah, yakni perempuan yang suka membanggakan diri dengan perantaraan perbuatan orang lain dan membanggakan hal-hal keduniaan. Misalnya, ”Aku punya keponakan yang bisa begini dan begini.”
’Ahirah, yakni perempuan fasik yang dikenal memiliki pria idaman lain atau selingkuhan. Perempuan inilah yang disebut dalam firman Allah, ”.. dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya.” (Qs. An Nisa: 25)
Nasyiz, yakni perempuan yang merasa lebih tinggi atas suami, baik dalam hal perbuatan maupun perkataan. Nasyiz artinya bagian tanah yang tinggi.
Juga, tidak pantas dinikahi perempuan yang sering marah, banyak bicara, dan berani kepada kaum laki-laki, yaitu perempuan yang terbiasa masuk dalam komunitas kaum laki-laki dengan dalih keberanian etika dan kuatnya kepribadian. Perempuan seperti ini hanya akan mendatangkan kesedihan, kedukaan dan bencana bagi Anda. Jauhi pula perempuan yang berakhlak buruk. Sungguh, ia akan memenuhi rumah dengan kesedihan, kedukaan, kegelisahan, kerisauan dan bencana. Maha Suci Engkau wahai Allah, dan segala puji untuk-Mu…
*
Tipe Suami Istri Penenteram Hati, karya Syaikh Nada Abu Ahmad,
0 komentar:
Posting Komentar