ADIN SHAYFUDDIN AZ ZUHRI

ASSALAMU ALAIKUM WAROKHMATULLOHI WABAROKATUH.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLOH swt

Dan aku bersaksi bahwa nabi MUHAMMAD utusan ALLOH swt

AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLOH swt

Dan aku bersaksi bahwa nabi MUHAMMAD utusan ALLOH swt

SAMPAIKAN PADA MEREKA WALAU HANYA SATU AYAT

“Dan sungguh, benar-benar telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk dipelajari, maka adakah yang mau mempelajarinya?” (Q.S. Al-Qomar ayat 17, 22, 32 dan 40)

ORANG YANG MULIA DI HADAPAN ALLOH , adalah ORANG YG BERTAQWA

ASSALAMU ALAIKUM WAROKHMATULLOHI WABAROKATUH.

Sabtu, 16 Agustus 2014

PENGORBANAN ISTRI YANG SERING TIDAK DISADARI SUAMI

Wanita adalah karunia terindah yang ada dan penting di dunia, tapi banyak perjuangan dan pengorbanan wanita tidak di ketahui pria.

1. Ketika suami menikah lagi dan perempuan berusaha menerima (karena alasan ekonomi atau agama atau alasan apapun), ia akan duduk sendiri di setiap malam dalam gelap kamar saat suaminya tengah mendekap mesra seorang perempuan lain di ranjang lain. Ia akan (mungkin) menangis karena terluka, tapi demi anak-anak ia akan berusaha menerimanya dengan sabar.

2. Sebagai isteri ia siap mengorbankan impian-impiannya demi mengurus suami (yang kadang bersifat kekanak-kanakandan minta diurus) dan anak-anak yang bandel.

3. Ketika suami mencela masakannya, ia akan bersusah payah belajar masak dari siapapun untuk bisa menghidangkan makanan dengan rasa terbaik pada suami dan anak-anaknya.

4. Ia bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jam kerjanya tak berbatas. Ia bangun ketika siapapun di rumah belum bangun, mulai bekerja, memasak, membersihkan rumah, mencuci pakaian, lalu mengurus suami sebelum pergi kerja, mengurus anak-anak berangkat sekolah, ketika pakaian kering di jemuran ia akan mengangkatnya dan menyetrika dengan rapi.

5. Kemudian setelah begitu capek mengurus rumah tangga, malam giliran memenuhi ini itu suaminya. Mulianya seorang isteri adalah: tukang masak, tukang cuci, cleaning service, babu dan wanita penghibur digabung jadi satu.

6. Ketika suaminya menginginkan punya anak 4,5,6 atau 9 orang, ia sebagai isteri harus siap menderita mengandung anak dan bertarung nyawa melahirkannya. Suami kadang tidak terlalu paham penderitaan macam begini karena mereka tidak mengalaminya

7. Meski laki-laki tak paham benar, tapi Allah Maha Mengerti, karena itulah ia memberi reward pada pengorbanan perempuan. Bagi yang meninggal karena melahirkan anak, Tuhan langsung memberinya surga. Bagi isteri yang setia bekerja mengurus rumah tangganya, dengan sabar dan ikhlas, maka silahkanlah ia masuk surga dari pintu mana saja ia suka.

bagi siapa saja yang peduli.
Isteri ataupun Suami.
klik "Share" 

Semoga yang VOTE & SHARE status ini mempunyai keluarga yang sakinah, dihiasi dengan al-Qur'an dan mempunyai keturunan yang sholeh dan sholeha Aamiin ya Rabbal'alaamiin

Minggu, 10 Agustus 2014

BACAAN KERAS DAN PELAN DALAM SHOLAT

1. Imam dianjurkan membaca Al-Fatihah dan surat setelahnya dengan keras pada dua rakaat pertama shalat maghrib, dua rakaat pertama shalat Isya’, dan shalat subuh. Demikian pula ketika shalat Jumat, shalat Id, istisqa, dan shalat gerhana. (HR. Bukhari). Selain shalat di atas, bacaan Al-Fatihah dan surat dibaca pelan.

2. Mengeraskan dan memelankan bacaan dalam shalat hukumnya sunah dan tidak wajib. Karena itu, jika ada orang yang mengimami shalat isya, tapi bacaannya pelan, shalatnya tetap sah, dan makmum tidak perlu membubarkan diri.

3. Untuk shalat malam, terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeraskan dan terkadang memelankan bacaan. Kadang beliau mengeraskan bacaan surat ketika tahajud sampai didengar orang yang berada di luar rumah beliau. (HR. An-Nasai dan turmudzi)

4. Beliau pernah memerintahkan Abu Bakar untuk menaikkan suara bacaannya ketika shalat malam karena terlalu pelan. Sementara beliau memerintahkan Umar untuk memelankan suara bacaannya ketika shalat malam karena terlalu keras. (HR. Abu Daud, Hakim dan dishahihkan Ad-Dzahabi).

5. Orang yang melakukan shalat wajib sendirian, disyariatkan memelankan bacaan, meskipun shalat yang dilakukan adalah shalat maghrib atau isya.

6. Jika imam mengeraskan bacaannya, seperti ketika shalat subuh atau dua rakaat pertama shalat maghrib dan isya maka makmum cukup diam untuk mendengarkan bacaan imam. Makmum tidak membaca apapun, termasuk Al-Fatihah. Sekali lagi, ini jika imam mengeraskan bacaannya dan makmum mendengar bacaan imam. Dalilnya:

a. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنما جعل الإمام ليؤتم به فإذا كبر فكبروا وإذا قرأ فأنصتوا

Imam ditunjuk untuk diikuti. Jika dia bertakbir maka bertakbirlah, dan jika dia mengeraskan bacaannya maka diamlah. (HR. Muslim, Abu Daud dan yang lainnya)

b. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

من كان له إمام فقراءة الإمام له قراءة

Siapa yang shalat bersama imam, maka bacaan imam (yang dikeraskan) adalah bacaan baginya. (HR. Ahmad, Ad-Daruqutni, Ibn Abi Syaibah dan dishahihkan Al-Albani)

c. Dinyatakan dalam sebuah riwayat, bahwa suatu ketika selesai shalat subuh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Adakah tadi yang membaca Al-Quran?” “Ya, Saya wahai Rasulullah.” Jawab salah satu sahabat. Abu Hurairah mengatakan: Setelah itu para sahabat tidak lagi membaca Al-Quran ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Fatihah dengan keras. (HR. Malik, Ahmad, Abu Daud, Al-Humaidi, dan dishahihkan Al-Albani)

d. Tujuan dianjurkannya mengeraskan bacaan bagi imam adalah agar didengar makmum. Tujuan ini tidak tercapai jika masing-masing makmum turut membaca al-Fatihah atau surat.

4. Membaca Al-Quran, baik ketika shalat atau di luar shalat, harus dilakukan dengan tartil. Sesuai dengan ilmu tajwid. Berhenti di setiap ayat. Memperhatikan kaidah waqaf. Allah berfirman:

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

“Bacalah Al-Quran dengan tartil.” (QS. Al-Muzammil: 4)

Ibnu katsir mengatakan: Maknanya adalah bacalah Al-Quran secara perlahan, karena itu akan sangat membantu memahami maknanya. (Tafsir Ibn Katsir, 8/250)

8. Jika imam mengalami kesalahan dalam bacaan, karena rusaknya hafalan atau kesalahan cara membaca maka makmum yang berada di sekitarnya harus mengingatkan. Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah lupa ketika membaca Al-Quran pada saat shalat. Seusai shalat, beliau bertanya kepada Ubay bin Ka’ab (sahabat yang pandai Al-Quran): “Mengapa engkau tidak mengingatkan aku?” (HR. Abu Daud, Ibn Hibban, At-Thabrani dan dishahihkan Al-Albani).

Kesalahan terkait pelan dan kerasnya bacaan

1. Menggunakan speaker luar ketika mengimami shalat. Ini bisa jadi termasuk tindakan berlebihan, karena yang perlu mendengar suara imam hanya makmum yang berada di masjid, dan bukan semua orang.

2. suara imam yang terlalu pelan, padahal imam masih mampu untuk mengeraskan suaranya, sehingga banyak makmum tidak mendengarnya.

3. makmum mengeraskan bacaan ketika membaca

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More